"Apa yang akan kamu lakukan lima tahun lagi?"
Aku tak sengaja mendengar pertanyaan yang diajukan manajer HRD yang ruangannya kulewati saat hendak membeli makan siang. Setiap pelamar di kantor ini pasti akan mendapatkan pertanyaan yang serupa.
Hm. Lima tahun.
Lima tahun lagi aku masih akan bekerja, sisanya tak terbayang sama sekali.
Mungkin selain pekerjaan, aku memang tak punya kehidupan.
-Han
Kamis, 21 Mei 2015
Minggu, 17 Mei 2015
Menu makan malam #4
Ada yang salah di kepala laki-laki zaman sekarang. Atau aku saja yang tertimpa sial berinteraksi dengan laki-laki yang isi kepalanya salah. Baru pertemuan ketiga, Gian sudah menanyakan akan mengarah kemana hubungan kami?
Hubungan? Tiga kali pertemuan makan malam dikiranya mengarah ke sebuah hubungan? Kalau iya, harusnya aku sudah bertunangan dengan Mas Sardi--penjual pecel lele di depan kosanku. Gian harusnya memenuhi stereotipe laki-laki yang menghindari komitmen.
Bukankah punya pilihan menu makan malam berganti-ganti lebih menyenangkan ketimbang makan setiap malam dengan menu yang sama dan kebosanan?
..atau aku saja yang tidak punya makanan kesukaan?
-Fai
Hubungan? Tiga kali pertemuan makan malam dikiranya mengarah ke sebuah hubungan? Kalau iya, harusnya aku sudah bertunangan dengan Mas Sardi--penjual pecel lele di depan kosanku. Gian harusnya memenuhi stereotipe laki-laki yang menghindari komitmen.
Bukankah punya pilihan menu makan malam berganti-ganti lebih menyenangkan ketimbang makan setiap malam dengan menu yang sama dan kebosanan?
..atau aku saja yang tidak punya makanan kesukaan?
-Fai
Sabtu, 16 Mei 2015
Beginning #3
Sampai disini, ceritanya akan berhenti dulu. Bukankah membosankan membaca cerita tentang dua orang yang mencintai sama besar? Sampai disini, waktu akan kuhentikan sebentar. Aku akan memutar waktu dan membuat kalian melihat bagaimana dua pecinta ini saling bertemu.
-Semesta
Jumat, 15 Mei 2015
"Iya, Sayang." #2
Kalau aku mulai rewel, Han akan banyak berucap 'sayang'. Hal tersebut jarang sekali terjadi tanpa alasan. Biasanya Han akan memanggil aku dengan 'Fai' saja. Namun saat kakiku pegal karena memakai tumit tinggi seharian atau saat rambutku terkena hujan padahal baru pagi tadi dikeramasi, Han pasti mendengarkan sambil menanggapi omelanku dengan 'iya sayang.' berulang-ulang.
-Fai
-Fai
Rabu, 13 Mei 2015
Donat putri salju #1
Fai menamai varian donat dengan taburan gula halus berwarna putih sebagai donat putri salju. Matanya akan berbinar senang kalau aku membawakannya sebuah dengan coklat panas. Sudah, membuatnya tersenyum semudah dan sesederhana itu.
Donat putri salju akan mencuri perhatian Fai dalam beberapa menit. Aku merasa menang saat tangannya berhenti mengetik dan menerima donat sambil mengucap terima kasih. Tumpukan gula halus di bagian atas akan jadi sasaran pertamanya.
Matanya lalu tersenyum sambil merasa sensasi dingin yang menjalar di lidahnya. Sedangkan aku, tersenyum karena ada sisi sederhana yang bisa kumengerti dari seorang Fai.
-Han
Donat putri salju akan mencuri perhatian Fai dalam beberapa menit. Aku merasa menang saat tangannya berhenti mengetik dan menerima donat sambil mengucap terima kasih. Tumpukan gula halus di bagian atas akan jadi sasaran pertamanya.
Matanya lalu tersenyum sambil merasa sensasi dingin yang menjalar di lidahnya. Sedangkan aku, tersenyum karena ada sisi sederhana yang bisa kumengerti dari seorang Fai.
-Han
Kamis, 07 Mei 2015
Alasan #Prolog
..dibuat untuk dua manusia yang sering bercinta dalam kepala.
Ruang dalam kepalaku mulai sesak oleh kalian. Saat-saat dimana kalian merindu dan menggaungkan nama satu sama lain. Saat-saat dimana kalian melepas rindu dan berpeluk sampai sulit bernapas.
Dear Han, Dear Fai.
Bercintalah sepuasnya disini.
Ruang dalam kepalaku mulai sesak oleh kalian. Saat-saat dimana kalian merindu dan menggaungkan nama satu sama lain. Saat-saat dimana kalian melepas rindu dan berpeluk sampai sulit bernapas.
Dear Han, Dear Fai.
Bercintalah sepuasnya disini.
Langganan:
Komentar (Atom)